PNJ Gelar Program Pemetaan Ekowisata dan Mitigasi Abrasi di Pulau Pari



Pulau Seribu, Depokterkini.com

Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) mengadakan program pengabdian kepada masyarakat di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Program ini mengusung tema “Pemetaan Ekowisata dan Upaya Mitigasi Abrasi Berbasis Pelestarian Mangrove di Pulau Pari” dengan skema PKM LK (Pengabdian kepada Masyarakat Lektor Kepala). Tujuan dari program ini adalah mendukung pengembangan ekowisata sekaligus pelestarian lingkungan pesisir.

Rangkaian program berlangsung pada bulan Juli hingga September 2025. Setelah menyesuaikan kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan pihak mitra pengabdian kepada masyarakat di Pulau Pari, pelaksanaan ceremonial dan serah terima peta ekowisata dilakukan pada Sabtu (13/09/2025).

Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Dra. Eri Ester Khairas, dengan pelaksana lapangan Dr. Linda Sari Wulandari dan Istiatun S.T., M.T., serta mahasiswa PNJ. Pengabdian kali ini berfokus pada upaya penggalian potensi dan informasi terkait ekowisata berbasis lingkungan di Pulau Pari. Selain itu, pengumpulan data teknis dan sosial juga dilakukan sebagai dasar pembuatan peta ekowisata. 

Sebagai bagian dari proses tersebut, dilakukan pula pemetaan partisipatif dan wawancara bersama warga beserta pemangku kepentingan mengenai kondisi abrasi dan upaya pelestarian mangrove. Dr. Linda, selaku pelaksana lapangan, menegaskan bahwa program ini tidak berhenti pada pengumpulan data, tetapi juga ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang nyata dan bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat. 

“Melalui program ini, kami berharap dapat membantu Pulau Pari dalam pengembangan ekowisata yang berkelanjutan dan memberikan rekomendasi nyata untuk mitigasi abrasi berbasis pelestarian mangrove. Keterlibatan masyarakat sangat penting agar program ini benar-benar bermanfaat bagi warga lokal,” ungkap Linda. 


Kondisi abrasi di Pulau Pari itu sendiri memang menjadi perhatian besar. Gelombang laut yang kuat di musim tertentu kerap menggerus daratan dan mengancam ekosistem pesisir. Hal itu disampaikan langsung oleh Penjaga Pantai Pasir Perawan, Otoy, yang sehari-hari menyaksikan langsung kondisi lingkungan setempat. 

“Abrasi lumayan parah, kalau nggak dirawat, itu sudah habis. Abrasi biasanya pas musim timur, karena ombaknya besar,” jelasnya.

Peta ekowisata yang memuat titik-titik abrasi di Pulau Pari merupakan wujud nyata dari program ini. Peta tersebut dipasang pada papan berlapis kaca yang melibatkan warga lokal dalam proses pemasangannya. Lokasi strategis dipilih sebagai tempat instalasi peta, yaitu di dekat pintu masuk Pantai Pasir Perawan. Untuk wisatawan asing, disediakan pula peta digital berbahasa Inggris yang dapat dipindai melalui kode QR yang tersedia.


Rahmatullah, perwakilan mitra pengabdian, menilai bahwa keberadaan peta ini membawa perubahan besar. Menurutnya, masyarakat kini memiliki acuan yang jelas dalam melakukan penanaman mangrove. 

“Lebih terorganisir untuk penanaman. Selama ini, pemandu dan pengunjung hanya asal tanam atau asal tancap yang tidak bisa ada tindak lanjut ke depannya,” ujar Rahmat.

Ia juga menilai bahwa peta ini memberikan banyak peluang. Selain membantu pelestarian, peta ini turut membuka kesempatan bagi perekonomian lokal yang berhubungan langsung dengan keberlangsungan ekosistem.

“Saling menguntungkan dari segi apapun. Untuk masyarakat, perekonomian lebih maju. Manfaat dari dalam pulau, seperti ikan dan mangrove bisa bermanfaat untuk luar pulau,” tambahnya.


Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun turut menunjukkan rasa ingin tahu dan antusiasme mereka terhadap peta baru itu. Beberapa saat setelah dipasang, mereka tampak berkerumun sambil menunjuk gambar-gambar destinasi wisata yang ditampilkan.

“Pulau Pari bagus banget, aku udah pernah ke semua tempat di gambar ini,” ucap seorang anak dengan penuh semangat.

Dengan adanya program ini, PNJ menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui riset, pengabdian masyarakat, dan pelestarian lingkungan. 



Post a Comment

0 Comments