Lembang, Depokterkini.com
Program Studi Magister Terapan Teknik Elektro (MTTE), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), kembali melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 2025, di wilayah pertanian Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan bertajuk “Pemanfaatan Lampu Perangkap Serangga Bertenaga Panel Surya pada Tanaman Sayuran” ini menyasar kelompok tani binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Tim Pengmas diketuai oleh Dr. Nana Sutarna, dosen MTTE PNJ, dengan melibatkan dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan program.
Latar Belakang Kegiatan
Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dalam pertanian sayuran telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan teknologi pertanian ramah lingkungan dengan memanfaatkan lampu perangkap serangga berbasis panel surya, sebagai solusi alternatif dalam pengendalian hama secara berkelanjutan.
Tujuan Program Pengmas
1. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam menerapkan teknologi tepat guna berbasis energi terbarukan.
2. Menunjukkan efektivitas lampu perangkap serangga bertenaga surya sebagai metode pengendalian hama yang ramah lingkungan.
3. Mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia.
Rangkaian Kegiatan
Kegiatan Pengmas dilaksanakan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
Survei Lokasi: Tim melakukan identifikasi awal terhadap kondisi lahan dan kebutuhan kelompok tani.
Desain dan Perakitan Alat: Lampu perangkap dirancang menggunakan panel surya sebagai sumber energi dan dilengkapi sensor cahaya otomatis.
Pelatihan dan Sosialisasi: Para petani mendapatkan pelatihan langsung mengenai instalasi, penggunaan, dan perawatan alat.
Implementasi Lapangan: Alat dipasang di beberapa lahan pertanian sayuran seperti kol dan sawi.
Monitoring Awal dan Evaluasi: Tim melakukan pengamatan terhadap efektivitas alat serta menerima masukan dari petani.
Hasil dan Dampak
Respon Petani: Petani memberikan tanggapan positif. Mereka merasa terbantu karena alat dapat beroperasi otomatis tanpa listrik PLN.
Efektivitas Alat: Dalam tiga hari uji coba awal, terjadi penurunan signifikan jumlah serangga pengganggu di malam hari.
Keberlanjutan: Petani menunjukkan ketertarikan untuk mengembangkan dan merakit alat secara mandiri.
Keunggulan Teknologi
1. Hemat energi karena menggunakan tenaga surya.
2. Ramah lingkungan dan tidak bergantung pada bahan kimia.
3. Praktis, tidak memerlukan perawatan yang kompleks.
Rekomendasi Ke Depan
1. Perlu dilakukan pelatihan lanjutan untuk perakitan alat secara mandiri oleh petani.
2. Evaluasi dampak jangka panjang terhadap hasil pertanian sangat disarankan.
3. Potensi pengembangan teknologi serupa untuk komoditas pertanian lainnya patut dipertimbangkan.
Kegiatan ini membuktikan bahwa inovasi sederhana berbasis energi terbarukan mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat tani. Kami mengucapkan terima kasih kepada BBPP Lembang atas dukungan dan kerja sama yang sangat baik selama kegiatan berlangsung. Harapan ke depan, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan guna meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.(wan}
0 Comments