Hari Kartini yang setiap 21 April diperingati, khususnya oleh peserta didik di sekolah dasar (SD), merupakan salah satu bagian dari upaya pembentukkan karakter mereka. Sekaligus menumbuh kembangkan semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air, yangditandai dengan pemakaian busana daerah.
"Jadi bukan hanya sebuah kegiatan seremoni saja yang dilaksanakan tiap tahun, Hari Kartini banyak mengandung makna bagi peserta didik. Mereka juga diperkenalkan kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa ini," tandas Kepala SDN Sukamaju 10 Mardanih, Kamis (21/4).
Hari Kartini ini, kata mantan Kepala SDN Kalimulya 5 ini yang juga Ketua FKGO Kecamatan Cilodong ini, bukan hanya untuk peserta didik saja, juga untuk seluruh guru dan kepala sekolah wajib memakai baju daerah. Jadi sepanjang satu hari ini terlihat begitu kaya dan beragamnya budaya Indonesia. Namun dalam keberagaman dan kebinekaan itu, semua menjadi satu kesatuan yang tak tergoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya bisa lihat teman-teman yang pakai busana daetah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jaea Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan busana Betawi yang dipakai bapak kepala sekolah saya itu," kata dia sambil menunjuk ke arah Mardanih yang memakai busana adat Betawi.
Pada kesempatan itu, Marfanih menambahkan, peringatan Hari Kartini di sekolahnya bukan hanya memakai busana daerah, tapi ada beberapa lomba. Di antaranya Lomba Busana Daerah dan Lomba Tumpeng.
"Kegiatan ini sebagai motivasi untuk peserta didik, untuk lebih mencintai Tanah Air fan membentuk karakter mereka sebagai generasi penerus bangsa Indonesia," pungkasnya.(ash)
0 Komentar