Mekarjaya 13 akan Terapkan Pendidikan Berbasis Religius

Abadijaya | Depok Terkini

Mulai tahun ajaran baru 2016/2017, SDN Mekarjaya 13 akan melaksanakan program Pendidikan Berbasis Religius dengan melakukan penambahan waktu belajar untuk mata pelajaran Agama Islam. Tujuannya agar peserta didik dari kelas I-VI bisa Membaca dan Menulis Quran.

"Jika sekarang ini pelajaran agama hanya 4 jam dalam satu minggu, maka mulai tahun ajaran baru 2016/2017 ditambah dua jam. Jadi enam jam," tandad Kepala SDN Mekarjaya 13 Arif Suryadi, Rabu (18/5).

Dengan program ini, lanjut mantan Kepala SDN Abadijaya 2 ini, dalam penambahan jam kegiatan belajar dan mengajar (KBM) mata pelajaran Agama Islam itu peserta didik bisa mendapat materi pelajaran Yahfiz Quran. Kedepanya diharapkan saat lulus dari jenjang sekolah dasar peserta didik sudah bisa membaca tiga jus Alquran bersamaan dapat menulis huruf Quran.

"Semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini sudah siap, tinggal menunggu waktu pelaksanaannya saja di tahun ajaran baru yang tinggal beberapa bulan lagi," ujar Arif.

Program lain yang juga akan dilaksanakan, kata Arif, adalah pembinaan khusus bidang mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sekaligus menyiapkan dan membina siswa unggulan yang diharapkan dapat meraih prestasi di ajang Olimpiade Sain Nasional (OSN) yang sebelumnya dikenal dengan Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

"Kedua program ini juga akan saya tawarkan untuk dapat dilaksanakan di tingkat gugus," kata Arif Suryadi yang juga Sekretaris Gugus 6 yang dikenal dengan Gugus Teratai di wilayah kerja UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.

Dalam menyambut tahun baru 2016/2017, pihaknya juga melakukan pembenahan infrastruktur sekolah baik fisik maupun non fisik. Ini dilakukan untuk mengoptimalkan (KBM) bagi guru dan sekitar 400-siswa di SDN Mekarjaya 13 yang dipimpinnya itu.

"Pembenahan infrastruktur fisik diimplementasikan dalam pembuatan beberapa kamar kecil atau WC untuk guru dan siswa. Selama ini hanya ada dua WC untuk siswa, kondisi ini tidak sebanding dengan siswa yang ada. Makanya saat ini sedang dibuat empat WC lagi untuk murid dan satu lagi untuk guru," pungkas Arif Suryadi.(ash)

Posting Komentar

0 Komentar