Jakarta, Depokterkini.com
Desa Wisata (Dewi) Mekarsari di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu unggulan Desa Mekarsari yang banyak dikunjungi masyarakat.
“Meskipun Desa Wisata masih terhitung baru namun jumlah pengunjung hingga saat ini sudah mencapai 30 ribu perbulan,” kata Kepala Desa Mekarsari, Sapinah usai memberikan paparan program unggulan Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional 2022 di Gedung C, lantai II Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Raya Pasar Minggu KM.19, Jakarta Selatan, pada Rabu (07/09/22).
Pengembangan desa wisata Mekarsari yang dikelola BumDes ini membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan pemberdayaan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif yang ada di Desa Mekarsari.
Unggulan yang kedua, kata Sapinah, Desa Digital (Dedi) yaitu akses internet disemua dusun yang dikelola BumDes. Kemudian pelayanan masyarakat sudah menggunakan aplikasi. “Di tahun 2022 ini, Desa Mekarsari dipromosikan menjadi 30 besar promosi Desa Wisata Nusantara,” ungkapnya.
Ketiga masalah penanganan Stunting yang menjadi isu nasional. Dalam penanganannya, Desa Mekarsari memiliki inovasi dengan meluncurkan Dapur Stunting, yaitu warga bergotong royong memasak makanan bergizi buat anak-anak stunting sebanyak 2 kali sehari selama 3 bulan dengan dana berasal dari dana desa.
”Dapur stunting dilaksanakan sejak tahun 2019, 2020 dan 2021. Alhamdulillah kasus stunting di Desa Mekarsari turun. Tahun 2019 angka stunting mencapai 35 persen, dan pada 2020 turun menjadi 22 persen, 2021 turun lagi menjadi 20 persen dan saat ini berdasarkan data bulan Juni 2022 turun menjadi 16 persen. Penurunan itu bukan hanya sekedar memberi makan saja, tetapi diberikan juga edukasi yang bernama Keju Penting (Kelas Menuju Penanganan Stunting),” tandasnya.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Barat, Baehaqi mengaku bangga dengan keunggulan Desa Wisata Mekarsari. Dengan menjadi Desa wisata maka sektor riil yang ada di pedesaan akan bergerak lebih cepat dan mengakselerasi kesehjateraan masyarakat. “Saat ini sudah ada 80 Desa dari 123 Desa dan Lurah di Kabupaten Lombok sudah menjadi Desa Wisata. Ini sangat luar biasa,” imbuhnya.
Baehaqi berharap dengan masuknya Desa Mekarsari sebagai finalis lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional 2022 bisa meraih juara pertama.
”Tentunya kita ingin menjadi juara 1. Tetapi tidak hanya sekedar juara, kita akan bina Desa Mekarsari secara berkelanjutan agar desa-desa lain di Lombok Barat bisa setara dengan Desa Mekarsari,” tutup Baehaqi.(wan)
0 Komentar