Kades Kepatihan Jombang Bagikan Paket Sembako Warga Miskin Terdampak Kenaikan BBM

 

Foto : istimewa

Jombang, Depokterkini.xom

Sejumlah warga miskin di Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, Kabupaten

Jombang, terpaksa gigit jari lantaran tidak menerima BLT BBM dari pemerintah pusat.

Menyikapi hal itu, pihak pemerintah desa dalam hal ini Kepala Desa Kepatihan Erwin pribadi langsung mengambil inisiatif dengan memberikan bantuan sembako kepada mereka.

Menurut Erwin,  penyaluran bantuan sembako diperuntukkan bagi masyarakat miskin terdampak atas kenaikan harga BBM, namun tidak mendapatkan BLT BBM. "Ada sebanyak 325 KPM warga non-DTKS yang

tergolong prasejahtera mendapatkan bansos pangan. Bantuannya berupa beras, ayam, ikan, gula, minyak dan telur," ungkap Erwin, Senin (17/10/2022).

Erwin menjelaskan, anggaran ini diambil dari refocusing RKA PKK Desa Kepatihan sebesar Rp40 juta, yang baru bisa direalisasikan setelah diperbolehkan perubahan anggaran APBDes tahun anggaran 2022. "Perubahan anggaran ini dilakukan pihak Desa, setelah mendapatkan desakan dari warga masyarakat yang terdampak serius atas kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM ini juga berimbas pada kebutuhan

pokok hidup lainnya," katanya. Erwin berharap pada pemerintah agar melakukan refocusing. Sebab saat ini refocusing anggaran pemerintah sangat dibutuhkan. "Bukan hanya saat pandemi Covid kemarin pemerintah melakukan refocusing. Seharusnya jika ada kejadian khusus seperti kenaikan BBM,pemerintah harusnya peka terhadap gejolak sosial dengan melakukan pengalokasian anggaran khusus untuk menstabilkan daya beli masyarakat,"pungkasnya. 

Penyaluran bantuan sembako disambut baik oleh warga miskin Desa Kepatihan yang tak mendapat BLT BBM. Salah satunya adalah Bimantoro (53). Menurutnya, bantuan berupa bahan pangan sangat membantu dalam keberlangsungan hidup sehari-hari warga miskin. "Sangat bersyukur ataspemberian bantuan pangan ini. Bahan pangan bisa untuk bertahan hidup beberapa hari ke depan," ungkap pria satu anak. 

Hal senada diungkapkan Sumarnik. Janda berusia 63 tahun itu berharap bantuan bukan dari desa saja, tapi juga dari pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten. "Ya harapannya bantuan BPNT bisa diberikan secara bergantian dan penerimanya bukan itu itu saja tiap tahun," tutupnya.(wan)

Posting Komentar

0 Komentar