Empat Mahaaiswa PNJ Ikuti Program IISMA Edisi Vokasi di Coventry University Inggris

Beji, Depokterkini.com
Indonesian International Student Mobility Awards for Vocational Students (IISMA) merupakan program beasiswa dari pemerintah Republik Indonesia untuk mahasiswa vokasi yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pada program ini Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) berhasil mengirimkan 17 mahasiswa ke 6 negara dan 11 universitas yang ada di Dunia. 

Dari 11 Universitas tersebut, Coventry University, Inggris merupakan salah satu Universitas paling banyak menerima mahasiswa PNJ, yaitu sebanyak 4 orang mahasiswi. Keempat mahasiswi tersebut yaitu Alyssa Cherica Paradita, Hanifa Andika Budhiananto, dan Zefanya Diva Wijayanti dari program studi Sarjana Terapan Manajemen Keuangan serta Wulan Riyanti dari program studi Sarjana Terapan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). 

Staff International Office PNJ, Yolanda SE, mengatakan, Program IISMA memiliki 3 skema pembelajaran, salah satunya adalah Skema B sebagai skema yang dipilih oleh keempat mahasiswa PNJ. Melalui skema ini mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar bersama mahasiswa lokal dan Internasional serta menambah wawasan dari Industri terkemuka. 

Selain itu, para mahasiswa pun didampingi dan dibimbing Prof Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Centre for Business in Society (CBiS). (https://www.coventry.ac.uk/research/areas-of-research/business-in-society/).
"CBIS merupakan salah satu pusat penelitian terbesar yang mempunyai jejaring yang luas," katanya, Selasa (06/12/22).

Menurut Yolanda, metode Pembelajaran yang diterapkan di Coventry University sangat efektif dengan didukung fasilitas pembelajaran yang lengkap. Berbagai keuntungan yang didapat Mahasiswa PNJ dalam mengikuti program ini, diantaranya mahasiswa dapat mengikuti workshop pembuatan BMC (Business Model Canvas) dan CVP (Customer Value Proposition) dan berpartisipasi dalam simulasi proyek (project simulation) bernama SIMBIO (Social Innovation Management for BIOPlastics).

Kemudian mahasiswa PNJ pun berkesempatan melakukan kunjungan industri bertemakan Pride of Britain Tour ke sejumlah perusahaan manufaktur kelas dunia di Inggris, diantaranya adalah Morgan Motor Company, Jaguar Land Rover, Brompton Bicycle, Mini, JCB dan Triumph. Dalam kunjungan ini mahasiswa mempelajari latar belakang, mekanisme kerja mesin dan peralatan selama proses produksi, mahasiswa pun harus menganalisis bagaimana keunggulan kompetitif (competitive advantage) serta gaya kepemimpinan (leadership style) yang diterapkan masing-masing perusahaan. 

Yolanda menambahkan, Conventry University juga menawarkan 3 modul pembelajaran kepada mahasiswa PNJ dan internasional student lainnya sebagai materi tambahan, yaitu Contemporary Issues in Enterprise and Management, Industry 4.0, dan Management E-commerce.
Program lainnya yang dapat pula dipelajari oleh mahasiswa adalah Global Leaders Programme (GLP). Program ini mengajarkan hal-hal umum yang dapat meningkatkan potensi diri seperti mempelajari cara presentasi yang efektif serta jenis-jenis kepemimpinan dan motivasi. 

"Dalam mengikuti program ini mahasiswa PNJ dapat berinteraksi dengan mahasiswa internasional lainnya dan memperluas koneksi sehingga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa ini untuk membagikan keunikan budaya Indonesia," tuturnya.

Tidak hanya sesi kelas, lanjut Yolanda, industry visit dan simulasi kegiatan juga menjadi bagian dari GLP. Salah satu diantaranya adalah NASA Simulation Challenges. Pada kesempatan ini, mahasiswa PNJ mendapatkan peran sebagai Leader Mission Management Team dan Leader Tiger Team yang diarahkan langsung oleh mantan astronot NASA, Dr. Michael Foale CBE. 

Keuntungan yang didapat mahasiswa PNJ tidak hanya dari program-program pembelajaran yang diberikan di dalam dan di luar kelas, mahasiswa PNJ pun mendapat pengalaman yang luar biasa dengan adanya keberagaman budaya di Coventry University dan adanya berbedaan gaya hidup di Inggris. 

Mulai dari cara berkomunikasi yang memiliki aksen penglafalan bahasa inggris yang membutuhkan perhatian khusus dalam mendengarkannya, cita rasa dan bentuk makanan yang berbeda, tidak adanya transportasi online yang dapat menjemput mereka di depan rumah, suhu udara yang dingin sehingga harus berpakaian yang tebal, tidak adanya warung yang dekat dengan rumah, dan tidak adanya kasir yang melayani mereka saat berbelanja. 

"Perbedaan budaya yang ada meskipun menjadi tantangan, tidak menjadi halangan. Justru hal tersebut menjadi dorongan untuk selalu maju dan disiplin karena merupakan proses mendewasakan diri dan menjadi sumber daya manusia yang lebih baik," jelas Yolanda.

Yolanda mengatakan, banyak sekali hal positif yang tentunya akan dibawa oleh keempat mahasiswa ini saat pulang ke Indonesia, dan saat ini keempat mahasiswi PNJ ini sudah melaksanakan program IISMA ini di Inggris selama 2 bulan. Pengalaman belajar yang dialami Alyssa, Hanifa, Wulan, dan Zefanya di Coventry University melibatkan mereka untuk berpikir kritis serta kreatif dengan cara yang menyenangkan dalam memecahkan suatu masalah.

 "Mereka merasa ditempatkan sebagai pemeran utama selama proses pembelajaran yang dikenal sebagai inquiry-based learning dengan lingkungan yang sangat positif," tutup Yolanda.(wan)

Post a Comment

0 Comments