Malam Jumat Kliwon Banyak yang Mandi di Sumur Tujuh Beji



Sumur Tujuh Keramat Beji yang terletak di Jalan Kramat RT09/12, Beji, Depok banyak dikunjungi masyarakat pada malam Jumat Kliwon. Masyarakat yang terpanggil Mbah Raden Wujud Beji itu datang untuk mendapatkan karomah dari para aki, buyut, dan leluhur Bangsa Indonesia.
 
"Banyak yang datang untuk mandi di sumur tujuh pada malam Jumat Kliwon. Yah yang datang itu disebut anak dan cucu," kata Pengurus Kramat Mbah Raden Wujud Beji, Marto.
Menurut Marto, anak dan cucu yang mandi di sumur tujuh itu ada yang berstatus pengusaha dan pejabat. Ada yang tinggal di Depok dan juga datang dari seluruh Indonesia. Setelah mandi, mereka meminta kepada Allah SWT agar rezeki, jodoh, dan kematian sesuai dengan harapan mereka di tempat patilsan Mbah Raden Wujud Beji.
 
"Sumur tujuh merupakan sumber kehidupan. Airnya mengandung karomah. Sebelum berdoa kepada Allah SWT mandi dulu. Berwudhu juga sudah cukup untuk memanjatkan hajat ke Sang Pencipta. Dari tujuh sumur hanya tiga sumur terakhir yang digunakan, karena sisanya berada di luar," paparnya.
 
Marto menjelaskan, patilsan sumur tujuh Mbah Raden Wujud Beji merupakan pusat tempat para ghaib. Orang-orang yang datang adalah orang yang terpanggil untuk mendapatkan berkah. Namun mereka tetap memohon kepada Allah SWT agar hajatnya terkabul. Ada yang sampai tiga malam menginap dan ada juga yang cukup sehari berdoanya.
 
"Saya hanya membimbing dan yang meminta orang bersangkutan. Apakah usaha menjadi lancar, dan naik jabatan hanya orang itu dan Allah SWT yang tahu. Saya tidak tahu apa keinginan mereka," tandasnya.
 
Marto berharap kepada Pemkot Depok untuk merawat dan melestarikan patilasan Mbah Raden Wujud Beji. Sebab patilsan itu merupakan bagian sejarah Kota Depok. Nama Kecamatan Beji pun berasal dari nama tempat patilasan Mbah Raden Wujud Beji.