PPP Soal Kebijakan Menteri

Bojongsari | Depok Terkini

Sekretaris DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok, Hj Qonita Luthfiyah meminta Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar, Anies Baswedan tidak perlu mencampuri urusan kebiasaan doa di kalangan pelajar sebelum memulai aktifitas belajar.

Dikatakannya, masih banyak hal-hal yang krusial menyangkut dunia pendidikan yang harus dibenahi selain mengurusi kebiasaan berdoa bagi para pelajar di Indonesia saat ini.

“Kami miris mendengarnya, nggak perlu lah seorang menteri mengatur hal yang seperti itu. Karena masih banyak persoalan pendidikan yang harus dibenahi,” ujar Qonita, kemarin

Ia menambahkan, setiap warga negra berhak menganut kepercayaannya masing-masing. “Kalaupun itu wacana harusnya jangan jadi aturan, jangan halangi keimanan dan ketaqwaan para siswa. Toh di Indonesia juga menganut beragam agama,” paparnya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok.

Sebelumnya, Anies mengkritisi fenomena sekolah negeri di Indonesia yang sering menjalankan praktik agama sesuai agama mayoritas saja. Menurutnya hal itu tidak boleh terjadi.

"Sekolah negeri harus mempromosikan sikap Ketuhanan Yang Maha Esa bukan satu agama," ujar Mantan Rektor Universitas Paramadina itu dalam konferensi pers usai pelaksanaan silatuhrami dengan seluruh kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/12).

Namun Anies kemudian membantah pernyataannya itu dianggap sebagai usaha menghilangkan kebiasaan berdoa di sekolah. Dia justru mengaku ingin mendorong kebiasaan berdoa sebelum dan sesudah belajar di sekolah.

"Adapun isi doa tengah dikonsultasikan dengan Kementerian Agama. Saya pernah bicara ini dengan Menteri Agama. Namun belum ada tindaklanjutnya," kata Anies.