900 Warga Depok Terinfeksi Tubercolosis

Balaikota | Depok Terkini

Salah satu penyakit menular yang terus menjadi perhatian adalah Tubercolocis (TB).
Sebagai salah satu kota penyangga ibukota, ada 1400 orang terduga TB (suspect) di Depok yang terjaring oleh Perhimpunan Pemberantasan Tubercolosis Indonesia (PPTI). Dari jumlah itu, ada 140 orang yang memang positif menderita TB.


“Evaluasi program Gertak TB sejauh ini bahwa sekarang banyak pihak melalui kerjasama Dinkes
PPTI, PKK, mitra di seluruh masyarakat melakukan penyisiran dan pendataan terhadap warga yang
mengetahui mereka masuk kategori penderita,” kata Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail di Balaikota Depok, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya ada 700 penderita di sepanjang tahun 2015 ditambah 140 penderita sehingga total masih ada 900 penderita TB di Depok. Ia mengakui memang penderita TB paling banyak di kota – kota dengan penduduk yang padat.

“Namun saya yakin angka TB bisa zero. Harus ada gerakan massive memberantasnya. Mulai ada kesadaran dari masyarakat yang semula tak tahu sama sekali. Misalnya tenaga kami nanti datang ke mereka tolong dicek.Di Depok kantong TB relatif di sejumlah wilayah yang terlalu padat penduduk. Saya tak mau katakan dimana tetapi semua harus dicek. Depok bukan kota yang terlalu besar masih bisa dijangkau,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Kota Depok mengintensifkan seluruh puskesmas di 63 kelurahan untuk menggratiskan pengobatan pasien TB. Setiap pasien harus rutin meminum obat hingga periode 6 bulan. Pihaknya juga sampai membentuk Pengawas Menelan Obat (PMO).

“Dijaring sebaiknya masing – masing tes saja. Seluruh warga dicek. Gratis sampai di pengobatan gratis. Pengawas Menelan Obat ikut mengawasi selama 6 bulan diberikan pendampingan. Sebenarnya rutin minum obat 2 mingguan saja pasti sudah terlihat hasilnya membaik,” katanya.

Penderita Tubercolosis Berpotensi Tulari 15 Orang Hati – hati jika berada dekat dengan penderita Tubercolosis. Bisa jadi Anda berpotensi tertular. Penyebaran kuman TB terjadi lewat udara.

Ketua Perhimpunan Pemberantasan Tubercolosis Indonesia (PPTI) dr. Anna Rozaliyani, Sp.P, mengatakan  infeksi penyakit TB menjadi tantangan besar bagi perkotaan. Penyakit menular TB menjadi salah satu penyebab kematian nmor 1.

“Setiap hari ada 183 penderita TB meninggal dunia se Indonesia. Indonesia bahkan belum sukses memberantas TB,” kata Dokter Spesialis Paru di RS Bunda Margonda ini di Balaikota Depok, Rabu (30/12/2015).

Menurutnya penularan infeksi TB melalui udara di kota padat penduduk dengan kualitas kesehatan dan kesadaran penduduk masih kurang. Sehingga kelihatannya, kata dia, penularan TB susah diputus.

“Kuman TB pun sudah ada sejak zaman Firaun di tulang punggung mumi. Ini berarti belum tuntas. Tak semudah itu. Prinsipnya kalau ada 1 penderita TB aktif mereka bisa berpotensi menularkan ke 10-15 orang disekitarnya. Ini bukan penyakit turunan, bukan genetik, apalagi kutukan,” tegasnya.

Namun dengan pengobatan intensif selama enam bulan, ia meyakini bahwa penyakit ini dapat disembuhkan. Namun penularan juga tergantung pada daya tahan tubuh seseorang.
“Kita masih bisa bergaul biasa, pakai masker dan selalu patuh dengan etika batuk menutup mulut. Daya tahan baik dan lingkungan sehat akan membantu kita mencegah TB,” tandasnya.(ris)