Walikota Depok Mohammad Idris mengajak mahasiswa Universitas Indonesia ikut berpartisipasi dalam menjaga masalah kebersihan. Ajakan itu disampaikan Walikota saat menjadi nara sumber dalam kegiatan Muhasabah Akbar Muharram di Masjid Ukhuwah Islamiyah lingkungan Kampus UI, Sabtu (15/10).
"Saya mengajak kepada para mahasiswa bisa menyelesaikan masalah kebersihan karena Depok punya program unggulan yaitu Depok zero west city."ujar Walikota.
Dalam kesempatan itu, Walikota juga bercerita bahwa kemanfaatan dirinya saat menjadi ulama dan walikota sangat berbeda."Dulu saya ulama dari masjid ke masjid, saya berbicara kepada umat tentang masalah kebersihan dan permasalahan yang terjadi di negara kita. Saat itu saya hanya mampu berdakwah dengan kata-kata serta mengingatkan umat terkait kebersihan. Alhamdulillah sejak saya menjadi Wakil Walikota saya bisa mempraktekkan apa itu arti kebersihan. Saya lebih merasakan
betapa kebersihan itu menjadi sesuatu pekerjaan yang membutuhkan partisipatif masyarakat. "katanya.
Lebih lanjut Idris mengatakan, dalam menyelesaikan masalah sampah dan kebersihan di Kota Depok, tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah kota. Tetapi dibutuhkan juga partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswwa.
" Kita ingin Depok selesai dari permasalahan sampah. Pemkot baru mampu mengangkut sepertiga sampah yang dihasilkan masyarakat Depok ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Tiga perempatnya kemana, ini yang harus kita jawab,"jelas pria jebolan Pesantren Gontor itu.
Karena itu, kata Walikota, dalam mensiasati masalah sampah di Kota Depok, Pemerintah telah membuat puluhan Unit Pengolahan Sampah (UPS), membentuk komunitas masyarakat peduli sampah, serta pembentukan bank sampah.
"Berdasarkan laporan yang saya terima, kapasitas dan daya tampung TPA Cipayung saat ini hanya mampu untuk dua hingga tiga bulan kedepan. Itu kalau dibiarkan berjalan seperti biasa, karenanya harus ada perubahan secara maksimal sehingga daya tampung TPA bisa lebih lama,"tandasnya.(ndi)
0 Komentar