Agung Hajandono Pimpin DPC PKS Pancoran Mas

Pengurus DPC PKS Pancoran Mas foto bersama
Pancoran Mas, Depok Terkini

Agung Hajandono akhirnya terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Pancoran Mas periode 2017-2020.

Agung berhasil mengalahkan kandidat lainnya dalam acara Musyawarah cabang DPC PKS Pancoran Mas yang digelar di Gedung Sekarpeni, Jalan Siliwangi, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Sabtu (16/12/2017).

Muscab yang dibuka Walikota Depok Mohammad Idris dihadiri Pengurus DPD PKS Depok Andriana Wirasaputra, Camat Pancoran Mas, Kapolsek Panmas, Lurah Depok, dan pengurus Dpra se-kecamatan Pancoran Mas.

Ketua DPC PKS Pancoran Mas masa bakti 2015-2017 Imam Musanto yang berakhir masa tugasnya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader atas dukungannya selama menjalankan roda organisasi.

"Mohon maaf jika ada program yang belum terealisasi, program itu akan diteruskan oleh pengurus yang baru,"ujar Imam.

Perwakilan DPD PKS Kota Depok, Andriana mengatakan, musyawarah cabang merupakan sesuatu yang biasa dilakukan oleh setiap organisasi untuk memilih kepengurusan. 11 DPC PKS kecamatan yang menggelar muscab ditargetkan bisa selesai hingga akhir Desember 2017 ini.

"Kalau di PKS suasana pemilihan berlangsung dengan penuh suasana bersahaja dan kekeluargaan. Tidak ada manuver-manuver politik untuk memenangkan salah satu calon ketua. Dalam muscab ini kita kombinasikan prinsip demokrasi dan musyawarah, jadi apapun keputusan muscab bisa diterima seluruh kader,"ungkap Andriana.

Sementara itu, Walikota Depok Mohammad Idris mengatakan, politik adalah sebuah upaya untuk merebut kekuasaan. Sedangkan nilai tertinggi politik adalah kepentingan. Setiap partai politik memilik strategi untuk menarik kader demi kepentingan politiknya. Seperti Partai Keadilan sejahtera yang sudah mengklaim sebagai partai dakwah memiliki pendekatan dengan kesantunan.

"PKS jangan sampai kehilangan karakter aslinya sebagai partai dakwah. Jadi pendekatan yang dilakukan dengan cara dakwah dan pendekatan dakwah yang dilakukan tidak terlepas dari budaya setempat,"kata Idris.

Dikatakan Idris, tantangan berat bagi PKS sebagai partai dakwah saat ini adalah upaya dari kaum sekuler yang ingin memisahkan antara politik dengan agama. Upaya ini terus menggerus pemikiran sebagian masyarakat Depok dan hal ini benar-benar harus diperjuangkan oleh partai dakwah,

"Kalau istilah partai dakwah berarti perjuangan untuk mempertahankan bahwa politik di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari agama. Ini harus dipegang oleh Partai keadilan sejahtera,"pungkas Idris.(ndi)

Posting Komentar

0 Komentar