Smart Parenting GDS 2018 Sinergikan Orang Tua Siswa dengan Sekolah

Limo, Depok Terkini

Dalam upaya mensinergikan kegiatan pendidikan di sekolah dengan para orang tua siswa, Ghama
d'leader School (GDS) menggelar Smart Parenting di halaman SMK Ekonomika, Jalan Raya Limo, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Sabtu (15/12).

Smart Parenting digelar selama tiga hari, Kamis-Sabtu 13-15 Desember 2018 disambut antusias para
orang tua siswa dari tujuh sekolah dibawah naungan GDS group, yaitu SDIT Ghama Junior, SMPI
Gelora, SMPI Ghama Al-Fatih, SMAI Ghama Al-Rasyid, SMK Ekonomika, SMP Nasional, dan SMK Ghama Caraka.

Smart parenting bertemakan "Parent UP : Pendidikan Karakter Ananda di Era Digital melalui Sinergi
Sekolah dan Orang Tua" menghadirkan nara sumber Dr. Yessy Yunita Sari, M.Pd dosen pasca sarjana Uhamka.

Menurut Direktur Pendidikan GDS, DR. KH Nurhamim MA. Acara Smart Parenting ini diselenggarakan rutin setiap tahun sejak 2013. Tujuannya untuk mensinergikan antara orang tua siswa dengan sekolah.

"Kita ingin pendidikan yang diberikan di sekolah juga bisa diterapkan dirumah, seperti kita melarang siswa merokok, dirumah pun para orang tua harus mengajarkan hal yang sama. Jadi kita sinergi," ujar Nurhamim saat ditemui diruang kerjanya.

Dikatakan, kegiatan ini wajib diikuti para orang tua siswa sekaligus sebagai ajang silaturahmi
bersama para wali murid."Bagi orang tua siswa yang tidak ikut kegiatan ini maka tidak bisa
mengambil raport anaknya. Kita perlu mendapat informasi dari orang tua terkait pola pendidikan
anak dirumahnya,"tuturnya.

Untuk memantau kegiatan anak di lingkungan rumah, kata Nurhamim, dilakukan kegiatan konseling
dengan para orang tua."Dari hasil konseling tidak pernah ada satu siswa GDS group yang terlibat
aksi tawuran di Kota Depok. Kita mendapat informasi dari orang tua sehingga pemantauan terhadap
anak menjadi sinkron," bebernya.

Dari hasil kegiatan smart parenting dan konseling, Nurhamim mengklaim sejumlah prestasi telah
diraih para siswa GDS dalam berbagai bidang. Bahkan siswa SMK GDS. 50 persennya sudah bekerja."Kita bekerjasama dengan sejumlah perusahaan, jadi ketika siswa lulus dan dibutuhkan oleh perusahaan maka bisa langsung kerja. Namun ada juga siswa yang melanjutkan kuliah," tutup Nurhamim.(ndi)

Posting Komentar

0 Komentar