Pemkot Depok Putuskan Tidak Lakukan Karantina Wilayah


Balaikota, Depok Terkini
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memutuskan untuk tidak melakukan karantina wilayah atau lockdown, tetapi akan menggesa pembentukan  Kampung Siaga Covid-19 di setiap Rukun Warga (RW).

Hal tersebut sesuai dengan arahan  pemerintah pusat melalui Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Siang tadi kami melakukan video conference dengan Bapak Gubernur Jawa Barat. Salah satu arahannya adalah tidak melakukan lockdown, karena melihat negara lain yang sudah menerapkan namun tidak efektif. Arahannya adalah mendirikan kampung-kampung siaga di tingkat RW,” tutur Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Senin (30/03/20).

Menurut Idris, saat ini pihaknya sedang menggiatkan pembentukan Kampung Siaga Covid-19 di 970 RW yang ada. Kampung Siaga ini digunakan untuk kegiatan sosialisasi Covid- 19 serta sebagai sarana monitoring kasus terkonfirmasi positif, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan  Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang melakukan isolasi mandiri.

"Lewat Kampung Siaga ini, masyarakat turut berkomitmen dalam mencegah Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Mereka melakukan tindakan antisipatif dalam komunitas RW, kemudian mensosialisasikan Covid-19 dan melakukan pengawasan di wilayahnya,” tandasnya.

Idris menyebutkan, berdasarkan data terpadu, hingga hari ini, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok sebanyak  40 orang. 10 orang di antaranya sembuh dan empat orang meninggal dunia.
"Sementara PDP saat ini berjumlah 312 orang. Dengan rincian, selesai pengawasan 34 orang, dan masih dalam pengawasan 278 orang," ujarnya.

Lebih lanjut, ucapnya, untuk PDP yang meninggal juga bertambah menjadi 14 orang.  Namun, Idris menjelaskan bahwa status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), yang datanya hanya dikeluarkan oleh  Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 1.114 orang, selesai ditangani 202 orang, dan masih dalam pemantauan 912 orang," pungkasnya.(ndi)


Posting Komentar

0 Komentar