Puluhan Pelaku UMKM Desa wisata Ikuti Pelatihan Digital Teknologi Informasi dari PNJ

Bogor, Depokterkini.com

Dalam upaya penguatan ketahanan ekonomi  masyarakat desa wisata, Tim Pengabdian Penerapan IPTEK Berbasis Masyarakat  (PPIBM) dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) melaksanakan Kegiatan Pelatihan kepada 30 pelaku UMKM dan pengelola homestay dari desa wisata Cilember, di Kantor Desa Cilember, Kabupaten Bogor, pada Minggu (20/08/22).

Kegiatan bertemakan "Implementasi Model UMKM Desa Wisata Melalui Digitalisasi Teknologi Informasi" dihadiri melalui

zoom meeting, Wakil Direktur Bidang Kerjasama- PNJ, Dr. Dewi Liliana;  Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UP2M)- PNJ, Haolia Rahman, PH.D; Ketua Jurusan Administrasi Niaga- PNJ, Dr. Dra. Iis Mariam, MSi; dan Ketua Progran Studi MICE- PNJ, Fauzi Mubarak , S.ST. MT.

Hadir secara offline, Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor, Denni Amarullah; Ketua Desa Wisata Cilember, Abas Helmy; Tim PPIBM Dewi Winarni, S. SE, MSi; Dr. Nining Latianingsih, SH.MH; Dr. Christina. L. Rudatin, SE.MSi; serta beberapa mahasiswa terbaik PNJ dan administrasi AN PNJ

Sedangkan narasumber dalam  pelatihan tersebut yaitu Mahar Azhari Alamsyah, S.Kom dari PT Indonesia Kreatif Nusantara dan Bayu Ruruh Jatmiko AMd, alumni  AB AN PNJ , selaku praktisi IT dengan materi pelatihan "Pemasaran Online dengan Membuat Konten" ;  Rizka Sakinah sebagai Fasilitator Daerah dari Inkubator Bisnis PNJ memberikan pelatihan "Sosialisasi BPOM mengenai keamanan pangan  dan  CPPOB untuk Pelaku UMKM; dan Dra. SEL Ninggarwati, dengan materi pelatihan cara membuat bakso yang higienis, lezat dan punya nilai jual.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Nining Latianingsih dari Tim dan pakar peneliti mengenai desa wisata dari PNJ, menjelaskan kegiatan pengmas PPIBM meliputi :

Pertama, mengaplikasikan hasil penelitian unggulan Perguruan Tinggi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, Pengaplikasian  hasil penelitian pada Pengabdian Kepada Masyarakat, sehingga  ada kemanfaatan keilmuan yang bisa diterapkan oleh  masyarakat. Ketiga, dapat Memberikan solusi permasalahan yang ada di masyarakat dan dapat membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri baik secara ekonomi maupun sosial,  juga dilaksanakan dalam upaya penguatan ketahanan ekonomi dan meningkatkan potensi masyarakat  perdesaan, khususnya pelaku UMKM yang sempat terpuruk di masa Pandemi Covid-19. Keempat,  Perguruan Tinggi perlu meningkatkan Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT), tidak hanya berhenti pada kajian ilmiah di tingkat perguruan tinggi saja, tetapi kebermanfaatan hasil penelitian tersebut harus dirasakan langsung oleh masyarakat melalui program pengabdian masyarakat. 

Kelima,  hasil penelitian tersebut hanya selesai sebagai laporan saja dan masyarakat tidak bisa menikmati hasilnya. Oleh karena itu, hilirisasi hasil penelitian ini penting untuk diaplikasikan."Semoga membawa kebermafaatan bagi masyarakat khususnya masyarakat UMKM desa wisata Cilember kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Salah satu produk andalan UMKM yakni "Rengginang Terngiang" akan dibawa dan diperkenalkan ke Inggris oleh Rizka Sakinah,  mahasiswa PNJ yang juga peserta Program IISMA Vokasi, yang rencananya akan berangkat tanggal 30 September 2022," ujar Nining

Untuk itu, lanjut Nining, Tim PPIBM memberikan pengarahan pembuatan produk rengginang dalam ukuran kecil yang bisa sekali makan.

Menurut Ketua Desa Wisata Cilember, Abas Helmy yang juga pengusaha makanan olahan dari singkong dan talas dalam bentuk froozen food menjelaskan, bahwa masyarakat desa wisata seringkali mendapatkan pelatihan dari berbagai perguruan tinggi. Namun, apa yang mereka dapatkan tidak seperti yang diharapkan, sehingga masyarakat kecewa. Namun setelah Tim dari PNJ memberikan pelatihan untuk para pelaku UMKM desa wisata, warga merasa puas.

"Pelatihan dari Tim PNJ berbeda dengan yang lain. Kami mendapatkan sesuai dengan yg kami butuhkan, apalagi setelah desa wisata sempat terpuruk karena Pandemi Covid-19. Kegiatan ini pun segera kami share ke desa- desa wisata lain di Kabupaten Bogor", kata Abas.

Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor, Denni Amrullah menjelaskan, Pembangunan desa wisata Kabupaten Bogor dilakukan  secara swadaya oleh masyarakat. Setiap tahunnya desa wisata baru terus bermunculan di Kabupaten Bogor. Dari 25 desa wisata pada tahun 2019, bertambah menjadi 35 pada tahun 2020, lalu 40 desa wisata pada tahun 2021. Kini di tahun 2022 terdapat 41 desa wisata di Kabupaten Bogor, meskipun ada yang sempat terhambat pembangunannya karena Pandemi Covid-19.

Denni juga mengajak para wisatawan dan masyarakat untuk mengunjungi dan berwisata di desa wisata Kabupaten Bogor, karena akan mendapatkan banyak pengalaman yang istimewa. 

"Datang dan rasakan sensasi berwisata di desa wisata di kabupaten bogor, " ajaknya.(wan)


Post a Comment

0 Comments