Hadapi AFTA 2015, PKP3KM Minta Perhatian Jokowi

Para pengusaha kecil dan menengah (UKM) di lingkungan Plaza Kenari Mas, Jakarta Pusat, mengharapkan pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi-JK lebih memperhatikan nasib mereka, menyusul akan berlakunya AFTA (Asean Free Trade Asociantion ) pada 2015.

"Sebagai pengusaha kecil dan menengah kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah.Pedagang tidak ingin tergilas pengusaha raksasa dunia yang segera memasuki Indonesia," tegas Ketua Sekretariat Bersama Pemilik Kios Pedagang dan Pekerja Plaza Kenari Mas (Sekber PKP3KM) Arnold S kepada wartawan di sela-sela acara syukuran Sekber PKP3KM di Jakarta.

Dukungan yang bisa diberikan pemerintah, menurut dia, bentuknya mulai dari kemudahan akses perbankan, lingkungan berusaha yang aman dan nyaman, serta infratsruktur yang memadai.Dengan lingkungan berusaha yang dukungan infrastruktur yang memadai akan membuat calon konsumen yang datang juga merasa nyaman.

Jika tidak ada pembenahan diberbagai sektor mulai dari infrastruktur dan kemudahan akses permodalan maka pengusaha kecil dan menengah lokal bisa tergilas.Hancurnya pengusaha kecil dan menengah bukan hanya ekonomi dalam negeri yang akan terganggu, tetapi juga bisa memunculkan kerawanan sosial akibat meningkatnya jumlah pengangguran.
“Meskipun kami berusaha di lingkungan yang dibangun pihak swasta, tetapi jika koordinasi dengan pemerintah berjalan baik akhirnya kami juga yang akan merasakan manfaatnya," kata Arnold.

"Aktivitas ekonomi di Plaza Kenari Mas sendiri mampu menyerap tenaga kerja ikutan yang cukup besar mulai dari pedagang makanan, pelayan toko, petugas keamanan, tukang parkir, petugas kebersihanb dan sebagainya" tambah Arnold..

Pembentukkan Sekber PKP3KM, menurut Arnold, untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pihak pengelola, pemilik kios,pedagang, dan para pekerja di lingkungan Plaza Kenari Mas.Jika semua berjalan baik diharapkan semua pihak akan diuntungkan dan ancaman globalisasi perdagangan tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan.
"Kami bersyukur saat ini pengembang yang baru nampaknya mulai memperhatikan berbagai keluhan penghuni plaza. Kami akan tetap bersuara, agar kedepan Plaza Kenari Mas menjadi tempat berbelanja yang semakin nyaman, sehingga pengunjung akan betah. Dan kembali lagi ke sini," kata Arnold.

Ketika menemukan berbagai persoalan yang membuat kegiatan usaha mereka kurang nyaman Sekber bisa bertindak sebagai mediator dengan pengelola pertokoan atau pihak-pihak lain. Misalnya, kurang sempurnanya fasilitas tempat usaha,  seperti lift dan escalator tidak berfungsi dengan baik, listrik sering mati, air kurang lancar, toilet mampet, dan sebagainya.(jay)