Pemkot Data Seluruh PKL di Sepanjang Jalan Margonda

Balaikota | Depok Terkini Dalam upaya menertibkan Jalan Margonda dari Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar, Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad meminta Dinas Kependudukan, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub) mendata seluruh PKL di sepanjang Margonda.”Pendataan ini merupakan salah satu proses upaya penertiban jalan Margonda. Termasuk penertiban garis sepadan bangunan (GSB),”kata Idris usai apel persiapan pendataan PKL di Balaikota Depok, Rabu (18/2). Menurut Idris, pendataan ini dimaksudkan agar setiap warga yang sudah lama menetap di Depok harus memiliki surat izin tinggal dari pemerintah asal untuk dilaporkan ke Pemkot Depok.”Hal itu sesuai Perda Kependudukan, atau ada pilihan mereka bisa membuat KTP Depok. Silahkan diurus, setiap orang punya hak untuk tinggal di Depok. Kalau mereka masih melanggar akan terkena tipiring,“jelas Idris. Namun demikian, kata Idris meskipun para PKL tersebut telah memiliki KTP Depok, bukan berarti boleh berdagang di sepanjang Jalan Margonda.”Tidak boleh, kita akan arahkan para PKL ke tempat-tempat untuk berdagang, seperti Pasar Cisalak, dan Pasar Segar,”tuturnya. Pendataan PKL tidak hanya dilakukan pagi hari, tetapi juga dilakukan pendataan PKL yang berdagang pada malam hari.”Termasuk PKL yang berdagang pada hari libur. Pendataan PKL juga akan dilakukan di sepanjang Jalan Nusantara, Pancoran Mas,”tandas Idris. Terkait bangunan yang berada di GSB, lanjut Idris, akan dilakukan pembongkaran agar tidak menimbulkan kemacetan.”Banyak bangunan di Jalan margonda yang tidak memiliki area parkir, hingga akhirnya pengunjungnya parkir di bahu jalan. Sesuai Perda batas GSB adalah sepanjang 10 meter dari bahu jalan,”tandasnya. Sementara itu, Oding salah satu pedagang roti bakar di depan Terminal Depok usai didata petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Depok, mengaku telah 10 tahun berdagang di terminal dan memiliki KTP Depok. Namun ia berharap pendataan ini bukan untuk melarang berdagang lagi di lokasi itu."Mudah-mudahan pendataan ini bukan untuk pengusiran. Usaha saya ini untuk menghidupi istri dan dua anak,"harap Oding.