Meskipun Dolar Naik, Pengembang Enggan Naikkan Harga Rumah

Pancoran Mas | Depok terkini

Naiknya nilai tukar mata uang US dolar atas rupiah diatas  Rp 13000, berdampak pada sejumlah harga barang. Walaupun nilai tukar dolar diatas naik, hampir sebagian pengembang tetap tidak mau menaikkan harga jual rumah.

Hal itu dibenarkan salah satu pengembang perumahan Direktur PT Rolas Sapta Mandiri Abdul Khaer. "Dolar naik, ya berpengaruh. Tapi, sebagaian developer masih bertahan untuk tidak menaikkan harga rumah. Salah satu penyebabnya  daya beli masyarakat yang masih rendah, disamping itu ada faktor lain,"ujar
Pemilik  Rolas Properti group ini.
     

Menurutnya, para pengembang enggan menaikkan harga jual rumah dipengaruhi oleh nilai tukar dolar yang fluktuatif. Sehingga, mereka sejak awal tahun 2015 sudah menaikkan harga. 

Ia mengungkapkan, langkah tersebut diambil sebagai strategi menyiasati kenaikan dollar yang naik turun. "Kita memang sudah menaikan harga rumah sejak Januari 2015. Ini kita lakukan untuk menyiasati pasar.
Sementara untuk bahan bangunan juga tidak terlalu signifikan kenaikannya,"ujar pengembang yang membawahi perumahan Griya Bukit Mas ini.
       

Khaer menuturkan, faktor penyebab lainnya adalah belum pulihnyakondisi konsumen setelah musim penghujan. Menurutnya, kondisi tersebut
menghambat mereka  meninjau lokasi perumahan untuk pembelian rumah.


Dia menambahkan, terhitung sejak Januari sampai saat ini terjadi penurunan kunjungan konsumen ke perumahan mencapai 30-40 persen. "Kita juga maklum kondisi saat ini setelah musim penghujan. Kan tidak semua konsumen bawa mobil. Belum lagi, perumahan yang becek atau jeblok (tanah gembur akibat hujan). Juga membuat pembeli enggan datang. Kita berharap semua bisa berjalan lancar dan sukses,"tandasnya.(huma)