Wawali Resmikan Bank Sampah Mulia

Cimanggis | Depok Terkini

Wakil Walikota Idris Abdul Shomad, Minggu (5/4) meresmikan Bank Sampah di wilayah
RT07/02, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Depok.

Bank sampah yang digagas oleh ibu-ibu PKK dilingkungan tersebut sebelumnya sudah
beroperasi dan telah memiliki puluhan anggota."Bank sampah ini untuk mengatasi
permasalahan sampah, sekaligus membudayakan warga untuk mengolah sampah,"ujar Ketua
Bank Sampah Mulia, Susi Purwati.

Saat ini, katanya, jumlah nasabah bank sampah sudah mencapai 28 orang, dengan  volume sampah yang diterima mencapai 699 kilogram. Sedangkan operasionalnya hanya dua hari, yakni Jum'at dan Sabtu."Warga bisa menambah penghasilan dengan mengolah sampah. Dulu kita buang sampah bayar, sekarang buang sampah malah dibayar,"terangnya.

Sementara itu, Miskan Sekretaris RW02, Kelurahan Pasir Gunung Selatan mengatakan keberadaan bank sampah sangat bermanfaat bagi warganya. Namun demikian, ia menjelaskan dalam operasionalnya terkadang ada kendala yang berdampak pada masyarakat."Jangan sampai keberadaan bank sampah malah menimbulkan perselisihan.

Karena itu harus benar-benar teliti dan akurat dalam penanganannya,"saya bangga dan apresiasi. Mohon bimbingan dari pemerintah demi keberlangsungan bank sampah ini,"pinta Miskan.

Wakil walikota Depok, Idris Abdul Shomad mengatakan, pembentukan bank sampah ini merupakan suatu kebaikan yang memiliki nilai ibadah."Ini merupakan amal jariah yang mengalir terus pahalanya. Akan dikenang semua generasi karena kita meninggalkan dampak yang baik,"katanya.

Berdasarkan data tahun 2010, jelas Idris, kemampuan pemkot Depok mengangkut sampah hanya 37 persen dari 4.250 meter kubik dengan jumlah penduduk sekitar 1,2juta. Artinya sampah yang terangkut ke TPA Cipayung hanya 1500 meter kubik,"Jadi sebanyak 60 persen lebih sampah tak tau dibuang kemana. itu data 2010 ketika saya belum jadi Wakil Walikota,"terang Idris.

Saat ini, lanjutnya penduduk Depok sudah mencapai 2 juta lebih, dan dipastikan timbulan sampah juga ikut meningkat.Karena itu perlu disiasati dengan cara cerdas yaitu membudayakan pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga."Kita sudah programkan UPS. Ada 20 UPS di 11 Kecamatan. Namun dalam pengelolaannya menimbulkan masalah yaitu bau. Ini menjadi masalah,"ungkapnya.

Dengan adanya bank sampah, menurut Idris dapat mengurangi volume sampah di TPA Cipayung. Karenanya, warga sudah harus membudayakan pemilihan sampah dirumah."Bank sampah ini sebagai mediator agar warga tidak lagi buang sampah sembarangan. Saya sangat apresiasi,"tandas Idris.(ndi)