Kecamatan Tapos Optimalkan Peran DKM

Tapos | Depokterkini.com
Peran DKM sangat penting dalam memakmurkan masjid. Karena itu pengurus masjid dibekali pengetahui termasuk tatacara dalam pengelolaan zakat, wakaf serta menjadi imam dan khatib yang baik  melalui Kegiatan Peningkatan Kapasitas Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

Kegiatan yang digelar selama dua hari di aula kantor kecamatan itu juga memberikan tatacara pengurusan jenazah khususnya bagi kaum ibu.

”Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan sebagai ajang peningkatan kapasitas bagi SDM pengurus DKM di Kecamatan Tapos,” ucapnya, Rabu (2/9).

Kepala Kantor Kemenag Kota Depok Kholid Mawardi mengatakan Depok sebagai Kota  jasa, niaga yang berwawasan lingkungan dan religius keterlibatan Ketua DKM sangat penting untuk mewujudkan visi panjang Kota Depok.

”Setidaknya ada tiga hal dalam memakmurkan masjid, yaitu bidang manajemen umaro dan bidang fisik masjid. Sekarang ini DKM lebih fokus membangun masjid sehingga banyak masjid besar dan kosong,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad mengemukakan kegiatan peningkatan kapasitas DKM sangat strategis baik dari sisi idiologis, historis dan yuris prudensi.

”Kita bisa lihat nilai strategis acara ini dari sisi idiologis historis dan yuris prudensi atau fikihnya,” tandasnya.

Dikatakan Idris, pertama dari sisi idiologis, masjid disebut Allah SWT sebagai lembaga yang harus dimakmurkan dan yang bisa memakmurkannya adalah orang beriman.

”Dari sisi historis bahwa masjid pertama menjadi pusat perjuangan umat Islam bukan hanya ritual saja tapi juga untuk kegiatan sosial dan bersinergi dengan pemerintah,” paparnya.

Idris menambahkan, sedangkan secara fikih atau yuris prudensi adalah sebagai  kaderisasi perjuangan yaitu dalam  pembinaan umat di masjid.  Menurutnya, seluruh orang yang terlibat dalam kemakmuran masjid juga harus makmur dan dimakmurkan.

”Ke depan siapun pimpinan Depok harus memikirkan DKM sehingga harus dianggarkan untuk para pelaku kerohanian, jangan hanya RT dan RW, DKM harus dipikirin,” pungkasnya. (Spt)