Walikota Minta Masyarakat Waspadai Bahaya Laten Komunis

Balaikota | Depok Terkini

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober, harus dijadikan sebagai kesempatan untuk merefleksikan tentang pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian Pancasila itu sendiri. Hal ini penting khususnya untuk mengingatkan kita bahwa proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan Bung Karno dan Hatta itu tidak berjalan mulus.

"Dalam mengisi kemerdekaan masih banyak rongrongan, baik dari dalam maupun luar negeri. Jadi, upaya kita untuk mempertahankan, apalagi memperindah makna kemerdekaan merupakan amanah the founding father yang perlu dipegang teguh seluruh komponen masyarakat,"ujar Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail usai upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila dilingkungan Pemerintah Kota Depok, Kamis (1/10).

Menurutnyaa, upaya PKI merobohkan makna proklamasi adalah dengan mengganggu dasar negara."Mereka mengganggu, dasar dan merubah bentuknya. Maka Hari Kesaktian Pancasila merupakan upaya yang disarankan pemerintah kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memaknainya,"kata Nur Mahmudi.

Terkait perlu tidaknya pemerintah meminta maaf kepada keluarga PKI, Nur Mahmudi enggan berkomentar."Pada posisi ini saya tidak mengambil sikap apa-apa, yang jelas itu keputusan MPR yang perlu kita hormati, dan itu langkah-langkah keputusan politik. Jadi tidak perlu berkomentar. Yang paling penting tragedi ini sudah kita diketahui, jadi kita tidak boleh lengah terkait masalah ini."Intinya upaya untuk mengganggu stabilitas negara dan merobohkan negara, ini yang harus diwaspadai, tidak perlu berbincang-bincang tentang apa sikap, pemerintah punya kewajiban untuk mempertahankan negara."jelasnya

Nur Mahmudi menegaskan bahwa PKI merupakan partai terlarang yang mengganggu NKRI. Oleh karena itu, Nur Mahmudi mempersilahkan masyarakat untuk memilih paham lain yang lebih baik.

"Masih banyak paham lain yang bagus dan difasilitasi untuk berekspresi selama masih dalam koridor Pancasila dan undang-undang yang berlaku.Yang paling penting, dalam undang-undang ekspresi kebebasan mengungkapkan pendapat, payungnya tetap Pancasila dan UUD 45,"tegasnya.
Saat ini, lanjut Nur Mahmudi, dalam kemerdekaan mendirikan partai politik, masyarakat dipersilahkan mendirikan parpol dan bisa ikut sebagai peserta pemilu. Namun tekadnya tetap harus menjaga keutuhan NKRI.

Upaya mewaspadai munculnya PKI di Depok, Nur Mahmudi menjelaskan, bahwa sejak dahulu pemerintah telah memberikan warning bahwa bahaya laten itu kemungkinan tetap ada, maka masyarakat harus waspada terhadap munculnya PKI."Cerdaskan diri kita jadilah orang yang senantiasa memiliki kewaspadaan. Langkah yang paling efektif adalah meningkatkan imunitas,"tandasnya.(ndi)