21 Perguruan Tinggi Ikut Seminar ASAIS di PNJ

Beji | Depok Terkini
Sebanyak 19 Perguruan Tinggi di Indonesia, dan dua Perguruan Tinggi Malaysia ikut dalam acara Annual South East Asian International Seminar (ASAIS) yang digelar Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Kamis (12/11).

Seminar yang bertemakan "Mengembangkan Budaya dan Inovasi Berbasis Technopreuneur untuk Menghasilkan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang Berdaya Saing" dibuka langsung Direktur PNJ, Abdillah, SE, M.si dan Ketua Panitia Dr.Dra Iis Mariam M.si.

Bertindak sebagai keynote speaker, Direktur for industry Scince and Technology, Tourism adn Creative Economy Bappenas Dr. Ir. Mesdin Kornelis Simarmata, dan Jeremy David Herbert selaku Marketing Management at Peninsula Boat Resort Bali.

Ketua Panitia ASAIS, Iis Mariam menjelaskan, seminar ini merupakan forum desiminasi hasil penelitian yang diadakan PNJ setiap satu tahun sekali. ASAIS mengakomodir hasil penelitian dari semua bidang ilmu, baik sosial maupun teknik. Jumlah peserta sebanyak 79 orang, dari dalam negeri 77 orang, dan luar negeri dua orang.

"Semua peserta wajib mengumpulkan makalah atau hasil penelitian kemudian panitia akan merubah menjadi format dalam bentuk jurnal. Selain itu peserta juga melakukan presentasi didepan peserta lain dengan bidang ilmunya,"jelas Iis.

Direktur PNJ, Abdillah berharap dari hasil seminar ini bisa menjadi forum saling menukar informasi dan berdiskusi antar akademisi, praktisi, masyarakat, dan pemerintah. Dengan adanya interaksi antar prespektif yang berbeda dapat menjadi sarana menciptakan kesinambungan dan perkembangan teknologi tepat guna yang bida diterapkan di industri dan masyarakat.

"Dari seminar ini diharapkan menghasilkan suatu tulisan yang bisa dijadikan jurnal internasional. Ini harus  karena merupakan bagian akreditasi baik program studi maupun perguruan tinggi. Jadi nilai akreditasi Perguruan Tinggi kami akan jauh lebih tinggi di masyarakat dan internasional,"terang Abdillah.

Sementara itu, Mesdin Kornelis Simarmata dalam penjelasannya menilai bahwa Entepreuneur di Indonesia masih sangat kurang, karena itu perlu didukung dengan inovasi-inovasi."Banyak upaya yang kita kerjakan, diantaranya membangun technopark. Kita perlu kerja keras lagi,"katanya

Jadi, lanjutnya kalau ekonomi sehat maka akan semakin banyak orang menjadi pengusaha. Namun pengusaha itu bukan sekedar buka lapak, tetapi pengusaha berdasarkan inovasi yang dipelajarinya.

"Ada dua manfaat dari seminar ini, yaitu membudayakan peneliti untuk menulis. Dengan menulis dapat berkomunikasi dengan masyarakat internasional,"tegasnya.(ndi)