Buku "Nur Mahmudi Ismail Perjalanan Sejuta Makna" Diluncurkan

Jakarta | Depok Terkini

Buku berjudul "Nur Mahmudi Ismail Perjalanan Sejuta Makna" resmi diluncurkan di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (11/11).

Hadir dalam peluncuran buku tersebut Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Wakil Ketua MPR-RI Nur Wahid Hidayat, Mantan Ketua MK Jimly Ashiddiqqie, Direktur Gramedia Wandi S Brata, Kapolresta Depok, Dandim 0508/Depok, Sekda Kota Depok, para kepala OPD, Camat, dan para kepala sekolah.

Sosok Nur Mahmudi Ismail (NMI) sebagai tokoh nasional terbilang unik, bisa dikatakan seorang yang komplit diberbagai bidang. Selain sebagai politisi, birokrat, ilmuwan, dai, sekaligus peneliti, Nur Mahmudi juga dikenal sebagai tokoh pendiri Partai Keadilan (PK). Dikancah pejabat publik ia dikenal sebagai mantan Menteri Kehutanan dan Perkebunan sekaligus Walikota Depok periode 2005-2015.

NMI juga tercatat sebagai peneliti senior di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), menariknya lagi, ditengah sederet status penting diberbagai bidang. Ia juga masih aktif sebagai dai yang sering ceramah di masjid-masjid di tengah jamaahnya. NMI memang bukan sosok yang sangat fenomenal di media nasional, meski banyak bertabur prestasi ditengah aktifitas dan pengabdiannya. 

Bahkan seringkali jika hanya sekilas mengenalnya lewat berita diberbagai media. Cenderung lebih banyak dari sisi kontroversinya yang terlihat. Namun demikian, jika menyelami pribadinya lebih jauh dan mengenalnya lebih dekat, maka siapa saja yang melihat NMI sebagai sosok manusia biasa sederhana dan bersahaja.

Buku biografi Nur Mahmudi Ismail : Perjalanan Sejuta Makna dibuat sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan NMI kepada segenap rakyat Indonesia dan seluruh generasi penerus bangsa, agar nilai-nilai perjalanan NMI yang sarat akan makna hingga  sejauh ini bisa dipetik inspirasinya dan dijadikan keteladanan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam berkarya dan ikhlas dalam mengabdi.

"Satu hal yang menjadi pegangan saya sebelum masuk kedunia politik yang tengah memanas pasca reformasi 1998, yaitu keyakinan bahwa politik itu bisa menjadi jalan untuk mengubah negara ini kearah yang lebih baik,"kata Nur Mahmudi dalam bukunya.

NMI juga berterima kasih kepada Presiden RI ketiga, BJ Habibie yang bersedia memberi kata pengantar khusus dalam buku itu,"Semoga buku ini bisa membawa kejayaan bangsa ini,"tuturnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, dirinya hadir dalam peluncuran buku ini karena sama-sama alumni dari kabinet Gusdur."Namun Nur Mahmudi lebih dekat dengan Gusdur,"ujar Jusuf Kalla.

Wapres mengaku terkejut saat NMI maju sebagai calon Walikota Depok, padahal dia mantan menteri."Artinya Nur Mahmudi ingin mengabdi untuk melayani masyarakat. Saya sangat menghargai dia menjadi Walikota Depok hingga 10 tahun,"kata Jusuf Kalla.

Menurutnya, setiap buku biografi sangat penting dibaca karena berisi pengalaman-pengalaman yang berharga."Pengalaman itu merupakan guru yang terbaik. Kalau guru itu mengajar dulu baru menguji, namun kalau pengalaman, menguji dulu baru mengajar. Jadi kebaikan dan kesalahan itu merupakan guru. Beliau merupakan bagian dari guru. Saya ucapkan selamat,"tandas Jusuf Kalla.(ndi).