Hadapi MEA, Mahasiswa dan Santri Ikut Pelatihan Jurnalistik


Cipayung | Depok Terkini


Era perdagangan bebas atau Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) harus disikapi dengan peningkatan kualitas diri SDM agar mampu dalam persaingan yang ketat. Keterbukaan informasi semakin bebas melalui
media cetak dan elektronik. Untuk itu, pembekalan ilmu jurnalistik bagi pelajar dan mahasiswa suatu keharusan.

Hal itu dibenarkan Ketua Ikatan Mahasiswa Qotrunnada (IMQN) Depok Rusyli Adam  seusai
menggelar pelatihan Jurnalistik dengan peserta dari santri dan Mahasiswa Pesantren Qotrunnada. “Kita ingin memberikan bekal kepada para mahasiswa dan santri untuk mendalami dunia tulis menulis dalam
hal ini jurnalistik. Selain itu, menjembatani untuk menjadi jurnalis yang handal,”ujarnya seusai pelatihan jurnalistik dalam rangkaian acara Pekan Ta'aruf. Pesantren Qotrunnada, Cipayung.

Ketua Alumni Qotrunnada (Annada) Depok Ust. Sandy Meylaz mengungkapkan pelatihan jurnalistik merupakan suatu kegiatan yang sangat positif. Pasalnya, bukan hanya mengetahui wawasan tentang
jurnalistik saja. Namun, juga dapat mengembangkan minat dan bakat dalam jurnalistik. Terlebih lagi, lanjutnya, dengan datangnya MEA keterbukaan informasi makin luas. “Meski tidak langsung menjadi
seorang wartawan, minimal kita berharap dalam kegiatan ini mereka bisa mengetahui dasar-dasar jurnalistik. Selain itu juga, mereka diharapkan bisa membaca dan mengupas sebuah berita. Bukan hanya berita selintas saja, namun dibalik pemberitaan dan pesan yang tersirat,”harapnya.

Salah satu perserta pelatihan Jurnalistik Yudistira mengaku sangat senang dengan mengikuti pelatihan tersebut. Menurutnya, butuh waktu yang lebih untuk belajar dan praktek jurnalistik. “Saya senang dengan
dunia jurnalistik karena penuh tantangan dan hal baru. Kita ingin lebih mengetahui tentang ilmu jurnalistik dan berharap cita-cita tercapai menjadi seorang wartawan,”ujar siswa kelas XI ini.(huma)