Dadi Mulyadi: Permainan Tradisional Membentuk Karakter

Kampung Sawah, Depok Terkini

Lomba Permainan Tradisional yang diikuti ratusan murid sekolah dasar (SD) se-Kecamatan Cilodong bukan hanya sebuah kegiatan rutin yang digelar tiap tahun, tetapi memiliki nilai lebih bagi sebuah upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya tanah sunda di Jawa Barat ini dan Kota Depok menjadi bagian dari wilayahnya.

Sekaligus mengenalkanya kepada mereka, walau pun ini harus bersaing keras dengan permainan modern yang lebih banyak dipengaruhi kecanggihan teknologi. Sebagai bagian dalam membentuk karakter mereka sebagai anak bangsa Indonesia.

Dalam permainan tradisional ini, seperti enggrang dan terompah serta dagongan, bukan hanya sebuah hiburan untuk kegembiraan anak-anak dalam satu jenis permainan. Namun, secara tidak lasung mereka sedang melakukan olah raga melatih fisik dan otak mereka untuk mengatur strategi memenangi permainan yang dimainkannya. Juga membiasakan mereka bersosialisasi dan bekerjasama dengan teman-temannya.

Enggrang, dagongan, hadangan (galasin), terompah, balap karung, jalan jongkok di atas potongan balok, sumpitan dan tarik tambang merupakan jenis-jenis permainan tradisional yang di lombakan. Permainan masih dimainkan anak-anak di desa-desa di wilayah Jawa Barat. Salah satu upaya pelestariannya, tiap tahun Pemetintah Kota (Pemkot) Depok menggelar lomba permainanan tradisional ini, untuk tahun ini akan dilaksanakan pada 2 November 2016 di Stadion Merpati.

"Permainan tradisional tak kalah menariknya dati permainan moderen yang dilengkapi kecanggihan teknologi. Selain banyak memberi hiburan, sekaligus melatih fisik dan otak pemainnya untuk menjadi yang terkuat dan paling pandai dalam strategi menanginya," kata Ketua K3S Kota Depok yang juga Ketua K3S Kecamatan Cilodong Dadi Mulyadi di sela-sela Lomba Permainan Tradisional 2016 Tingkat Kota Depok di Lapangan Irekab di Kampung Sawah, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Rabu (26/10).

Menurut Kepala SDN Kalibaru 3 ini, permainan tradisional ini mulai tersisihkan oleh kecanggihan teknologi yang digandrungi anak-anak yang menyajikan permainan moderen. Bahkan sudah mulai mempengaruhi gaya hidup dan karakter anak.

"Kondisi ini cepat disikapi dan harus diimbangi, salah satunya dengan memgenalkan mereka kepada permainan tradisional ini. Dengan demikian, mereka tidak lehilangan jati diri sebagai anak bangsa Indonesia yang berkarakter, bertanggung jawab, mandiri, beretika dan memiliki semangat kebersamaan yang kuat dengan rasa penuh toleransi serta mampu memghargai dan memghormati perbedaan," tandas pria yang biasa disapa Ayah.

Di bagian lain Ketua Pelaksana Kegiatan Lomba Pendidikan Kecamatan Cilodong, Mardanih mengatakan, gelaran lomba tersebut sebagaj ajang mencari siswa berpotensi untuk memgikuti lomba yang sama di tingkat Kota Depok pada 2 November mendatanh di Stadion Merpati.

"Selesai gelaran lomba ini, siswa yang menjadi juara harus memgikuti pembinaan lagi, sebelum ke lomba tingakat Kota Depok. Harapannya mereka bisa meraih yanh terbaik untuk Kecamatan Cilodong," kata Ketua Forum Komunikasi Guru Olahraga (FKGO) Kecamatan Cilodong yang juga Kepala SDN Sukamaju 10.(ash)

Posting Komentar

0 Komentar