Empat Kelurahan Deklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan

Tapos, Depok Terkini

Sebanyak empat kelurahan bersama unsur masyarakat di wilayah Kota Depok mendeklarasikan diri stop buang air besar sembarangan (BABS) dan siap menerapkan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat.

Ke empat kelurahan tersebut yakni kelurahan Depok Jaya, Curug, Cisalak Pasar, dan
Kelurahan Tapos secara bersama membacakan deklarasi dihadapan Walikota Depok Mohammad Idris di lapangan kantor Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Depok, Sabtu (12/11).

Inti deklarasi antara lain, masyarakat empat kelurahan tersebut menyatakan 100 persen menggunakan sarana sanitasi jamban atau tidak lagi buang air besar sembarangan. Warga juga menyatakan mendukung program unggulan Kota Depok yaitu kota bersih dan sehat .

Turut menyaksikan deklarasi tersebut Direktur Kesehatan Kementerian Kesehatan, Imran Agus Nurali, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Ketua TP PKK Kota Depok, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Kepala BPMK, Kadis DKUP, Direktur RSUD, para Camat, para Lurah, kepala Puskesmas se-Kota Depok dan ratusan masyarakat sekitar.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok selaku panitia deklarasi, Lies Karmawati mengatakan akses
sanitasi khususnya jamban saat ini masih jauh dari harapan. Masih ada beberapa warga yang belum
memiliki jamban yang sehat. Karena itu, untuk percepatan 100 persen akses sanitasi yang layak di
Kota Depok telah dilakukan berbagai kampanye dan program kegiatan.

"Kita ingin wujudkan seluruh warga Depok melaksanakan stop buang air besar sembarangan. Saat ini baru empat kelurahan yang sudah Open Defecation Free (ODF). Semoga deklarasi ini dapat memotivasi kelurahan lain untuk segera mendeklarasikan ODF," ujar Lies.

Direktur Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Imran Agus Nurali memberikan apresiasi atas upaya masyarakat Kota Depok dalam rangka pencapaian universal akses tahun 2019
yaitu 100 persen akses air bersih, nol persen daerah kumuh serta 100 persen akses sanitasi bebas
buang air besar sembarangan. Saat ini akses nasional untuk sanitasi baru mencapai 66,90 persen,
dengan jumlah desa ODF sebanyak 7300 desa. Sedangkan akses sanitasi tingkat Jawa Barat mencapai 70,30 persen, dan akses sanitasi kota Depok sudah mencapai 95,42 persen. Namun, kata Imran dari capaian itu ternyata masih banyak keluarga yang berperilaku buang air besar sembarangan.

"Sebenarnya Kota Depok sudah mendekati 100 persen, namun perlu verifikasi provinsi dan
puskesmas setempat. Saya berharap Kota Depok menjadi kota pertama di jabar yang 100 persen
sanitasinya," harapnya.

Walikota Depok Mohammad Idris mengatakan capaian sanitasi Kota Depok sebesar 95 persen lebih menandakan bahwa masyarakat sudah menerapkan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat. Salah satunya deklarasi yang dilakukan lima kelurahan bersama unsur masyarakat untuk stop buang air besar sembarangan.

"Kita harus lebih terpacu untuk mencapai 100 persen, karenanya diperlukan kerjasama masyarakat dalam pembangunan. Dalam deklarasi telah melibatkan berbagai unsur seperti PKK, TNI, Polisi, Karang Taruna, LPM, anggota DPRD, RW, dan RT. Ini menandakan implementasi kota cerdas,"jelas Walikota.

Idris mengusulkan untuk pencapaian 100 persen sanitasi, ada baiknya dana aspirasi anggota DPRD Depok bisa diterapkan untuk sanitasi,"Selain pembangunan jalan lingkungan, dana aspirasi bisa diarahkan juga untuk perbaikan sanitasi. Kita punya program prioritas lima tahun kedepan yaitu mewujudkan sanitasi yang sehat,"tandasnya.

Walikota menegaskan bahwa Pemkot punya tiga program unggulan yang harus diselesaikan, karena itu seluruh anggaran harus di fokuskan pada program unggulan tersebut yaitu masalah kota bersih, kota sehat dan kota ramah keluarga."Saya imbau semua semangat untuk menangani permasalahan sanitasi, dan menerapkan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat,"tandas Idris.(ndi)

Posting Komentar

0 Komentar