Menhan Paparkan Strategi Pertahanan Negara Khas Indonesia

Beji, Depok Terkini

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) dalam kegiatan Awal Mahasiswa Baru UI (KAMABA UI), di Balairung UI kampus Depok, Jumat (4/8)

Kuliah umum bertajuk “Bela Negara dan Pembangunan Karakter Nasional Mewujudkan Bangsa yang Berintegritas” di hadiri Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met.

Dalam kuliah umumnya, Ryamizard Ryacudu mengajak para mahasiswa UI untuk berkomitmen bersama membela, membangun dan mewujudkan cita cita nasional Indonesia. Sejumlah ancaman yang sangat nyata akan dihadapi anak muda Indonesia saat ini adalah merebaknya narkoba serta ancaman non-fisik yang lebih besar khususnya ancaman terhadap Ideologi Negara Pancasila yang mengancam keutuhan dan ketahanan Nasional Bangsa.

" Ancaman dan tantangan tersebut berupa serangan ideologis yang berupaya untuk merusak “mindset” dan jati diri bangsa Indonesia melalui pengaruh kehidupan ideologi asing yang beraliran Materialisme.  Idelogi berbasis Materialisme yang saya identifikasi berpotensi mengancam keutuhan Ideologi Pancasila disini adalah “Ideologi Liberalisme, Komunisme, Sosialisme dan Radikalime agama,” ujarnya.

Ia mengingatkan kembali kepada para mahasiswa bahwa strategi paling efektif dalam menghadapi pengaruh Ideologi bermuatan materialis dengan mengedepankan aktualisasi dan pemurnian implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai basis kekuatan Ideologi bangsa dan Negara melalui program kesadaran bela negara. Ideologi Pancasila ini merupakan satu-satunya Ideologi dunia yang berbasiskan Filsafat Idealisme,”tegas Ryamizard.

Untuk itu, Ryamizard mengajak para mahasiswa berjuang bersama menghadapi fenomena tersebut dengan menjalankan suatu Strategi pertahanan negara hasil dengan strategi khas Indonesia yang dibangun berlandaskan kekuatan Idealisme hati nurani. Definisinya sebagai strategi pertahanan “Smart Power” yaitu Strategi Pertahanan yang bersifat Defensif aktif merupakan penggabungan antara kekuatan soft power keluar (Melalui Diplomasi Pertahanan Kawasan) dan penyiapan kekuatan hard power kedalam dengan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta.

Menurutnya, Konsep Permesta lebih mengedepankan penguatan jiwa dan identitas bangsa sebagai kekuatan utama melalui penanaman nilai-nilai dan Semangat Kesadaran bela negara." Kesadaran Bela Negara ini merupakan metoda yang telah terbukti sangat ampuh dan handal guna menangkal seluruh bentuk ancaman terhadap keutuhan dan integritas Bangsa dan Negara Indonesia,"pungkasnya.(ndi)

Posting Komentar

0 Komentar