UI Kukuhkan Guru Besar Bidang Kecerdasan Buatan dan Manajemen

Beji, Depok Terkini

Universitas Indonesia (UI) kembali mengukuhkan dua Profesor dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Mereka adalah Prof. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom., Dr. Eng. sebagai Guru Besar Tetap Bidang Kecerdasan Buatan dan Robotika dan Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra, MM. sebagai Guru Besar Tetap Bidang Manajemen. Para profesor tersebut dikukuhkan di Balai Sidang kampus UI Depok, Rabu (13/12).

Prof. Wisnu Jatmiko dalam pidato pengukuhan berjudul “Robotika dan Sistem Cerdas Untuk Menjawab Permasalahan Bangsa”. memaparkan penelitian-penelitiannya dalam bidang kecerdasan buatan dan robotik yang  bermanfaat dalam mengatasi beberapa permasalahan manusia, seperti polusi udara, kemacetan, serta dampaknya bagi kesehatan.

“Penelitian yang saya lakukan, saya arahkan untuk dapat menjawab tantangan global yang tertuang dalam program Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saya mencoba memberikan solusi pada beberapa poin SDGs, di antaranya mengenai climate change, sustainable cities and communities, hingga good health and well-being,” jelas Prof. Wisnu.

Menurutnya, Kecerdasan buatan seperti Intelligent Transportation System (ITS) dapat digunakan untuk mendeteksi, melacak kendaraan, menghitung, dan memantau arus lalu lintas. Selain itu, kecerdasan buatan juga dapat digunakan dalam masalah kesehatan, seperti pengembangan alat Telehealth yang memungkinkan pemantauan kondisi pasien dari jarak jauh.

Sedangkan, Prof. Irwan Adi akan menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Socially Responsible Investing (SRI)” yang merupakan cabang dalam ilmu keuangan yang mempelajari fenomena investasi modal pada perusahaan yang tidak hanya memperhatikan keuntungan finansial, namun juga memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Dalam melakukan investasi, SRI tidak hanya memperhatikan interaksi antara faktor risk (risiko), return (imbal hasil), dan liquidity (likuiditas), namun juga memperhatikan satu faktor lagi, yaitu sustainability (kesinambungan). Aspek kesinambungan tidak hanya meliputi kesinambungan kegiatan usaha perusahaan, namun juga etika dalam hal kelestarian alam, dampak sosial, dan tata kelola perusahaan. Oleh karena itu, penggunaan clean technology menjadi signifikan dalam SRI.(ndi)

Posting Komentar

0 Komentar