UI Kembangkan Alat Disinfektan Sinar Ultra Violet


Beji, Depok Terkini
Tim Peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) mengembangkan dua alat untuk membunuh virus dan bakteri dengan sinar ultraviolet (UV).

Kedua alat tersebut berupa alat yang dipegang di tangan (hand held) dan alat ditempel di dinding (room sterilizer). Alat ini akan sangat membantu Rumah Sakit yang saat ini kewalahan mendapatkan alat bantu disinfektan yang semakin langka serta melambungnya harga disinfektan cair virus Covid-19.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris menuturkan,  Instrumen disinfektan menggunakan sinar UV ini dikembangkan oleh Peneliti FMIPA UI serta menggandeng peneliti lainnya dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di bawah koordinasi Direktorat Inovasi UI dan Science Techno Park UI.

"Saat ini tengah disiapkan enam unit Prototipe dan kedua alat tersebut akan diuji coba di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).” kata Abdul Haris, Jumat (26/03/2020)


Menurutnya, pengembangan prototipe instrumen ini merujuk kepada hasil penelitian tentang efektivitas gelombang UV C yang mampu membunuh spora, bakteri, beragam tipe jamur, cendawan, protozoa, dan beberapa tipe virus lainnya. Penelitian tersebut membuktikan sinar ultraviolet C dengan panjang gelombang 254 nm dapat membunuh bacillus anthracis (bakteri anthrax), e-coli (penyebab infeksi saluran pencernaan), dan difteri.

"Sinar UV C juga dapat membunuh virus seperti adenovirus (penyebab demam, radang tenggorokan, bronchitis dan pneumonia), virus hepatitis A, dan polio." Tuturnya

Ditambahkannya, pemakaian alat ini harus bersamaan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan kaca mata pelindung.
Abdul Haris berharap, alat ini dapat membantu tenaga medis dan petugas kesehatan dalam aktivitas pemberantasan COVID-19.

Sampai saat ini instrument ini belum diproduksi massal. Tim Peneliti UI yang telah mengembangkan alat ini serta mengajak semua pihak ikut berpartisipasi membantu memproduksi massal sehingga bisa dimanfaatkan oleh semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.

“Partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan pemerintah dalam memerangi epidemi yang mengancam semua eleman bangsa. Semoga prototipe tim peneliti UI ini dapat meningkatkan produk kesehatan yang dapat diproduksi di dalam negeri.” tandas Haris.(ndi)

Posting Komentar

0 Komentar