Hasyim Muzadi : Pemerintah Harus Tegas Tangani Insiden Tolikara

Beji | Depok Terkini

Peristiwa pembakaran rumah, kios, dan mushala saat hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah di Tolikara, Papua menuai kecaman dari berbagai pihak. Menanggapi hal itu, Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim
Muzadi meminta agar pemerintah tegas dan cermat dalam menangani insiden Tolikara.

Menurutnya, pertama kali kaum Nasrani di lingkungan kejadian dan organisasi yang
bertanggungjawab.  Dimana, lanjutnya, oknum-oknum  penyerangan harus meminta maaf kepada kaum muslimin Indonesia secara terbuka.

"Pemerintah harus bertindak tegas terhadap pelaku penyerangan terhadap jamaah kaum muslimin yang sedang menjalankan sholat Idul Fitri . Orang-orang  muslim yang melakukan
tindakan melanggar hukum di Indonesia telah menerima hukumannya. Baik yang teroris, pelaku kekacauan dan  peristiwa ahmadiyah misalnya. Bahkan, Habib Riziq sendiri pernah mendapatkan hukuman,"ujarnya.

Sekjen International Conference of Islamic Scholar ini mengungkapkan saatnya sekarang negara  bertindak adil. Menurut dia, bukan karena agamanya namun karena pelanggaran hukum Indonesia. "Kerukunan lintas umat agama harus digalakkan lagi dalam jalur moderasi bukan liberalisasi. Ternyata agama masih terus  digunakan untuk kepentingan lain dengan tujuan merusak indonesia secara luas melalui konflik agama,"paparnya .
       

Ia menambahkan, saatnya pula  masyarakat Barat atau Eropa berkesempatan untuk menata kembali visi pandangannya terhadap agama-agama di Indonesia termasuk Islam. Pasalnya, selama ini mereka melihat sentral kekacauan hanya bersumber dari Islam.

Hasyim  ingin melihat  mereka sekarang dalam  korelasi antara freedom of speech (kebebasan berbicara), freedom of religion (kebebasan beragama) dan fredom of expression dalam peristiwa Papua ini .

Dia menambahkan, hari pertama bulan ramadan 18 juni 2015 jam 9.00 am waktu Den Haag ,Greet Wilders( ketua partai kebebasan) mengumunkan kartoon nabi muhammad di Den Haag dan hari pertama Idul Fitri jamaah kaum muslimin diserang di papua .

Meski demikian,  kaum muslimin Indonesia tidak boleh emosi. Pasalnya, emosi itulah yg ditunggu tunggu pihak Islam phobia agar langkah kaum muslimin tak terkendali. Kaum muslimin Indonesia harus menata kembali kualitas perjuangannya untuk agama, bangsa dan dunia.

"Kita menghimbau agar teman-teman sebangsa dan setanah air tidak melaporkan hal-hal  negatif di dalam negeri kepada asing dengan sedikit "imbalan" padahal mengakibatkan kerugian martabat bangsa. Lebih baik duduk bersama menyelesaikan segala masalah didalam negeri sendiri. Lebih terhormat dan lebih nasionalis,"tandasnya.(huma)

Posting Komentar

0 Komentar