Pasca Penembakan Klub Malam Orlando, Islam Phobia di AS Meningkat *

Pancoran Mas | Depok Terkini

Buntut dari penembakan di Pulse Nightclub, sebuah klub malam kaum gay di Orlando, Amerika Serika berujung panjang. Bukan hanya duka yang menyelimuti korban penembakan saja, namun warga muslim Amerika juga waspada terhadap beragam ancaman dan teror dibunuh menimpanya.

Hal itu dibenarkan Pengamat Dunia Islam Arif Zamhari yang menilai pasca terjadinya penembakan
di Orlando tersebutmemiliki dampak yang tidak baik bagi warga muslim di Amerika. “Kasus penembakan oleh Omar Mateen di Pulse Nightclub tidak harus di tonjolkan identitas muslimnya. Tapi, bisa jadi Mateen melakukan itu karena juga pengaruh koboisme ala Amerika. Apalagi, dia warga Amerika dan sudah tinggal disana,”ujar  Antropolog jebolan Australian National
University (Anu) ini.

Menurutnya, dampak dari pemberitaan yang gencar dengan mengangkat identitas muslimnya. Pasalnya, tidak ada kaitannya prilaku pembunuhan dengan ajaran Islam. Parahnya, berdampak pada meningkatnya Islam Phobia meningkat dan muslim minoritas di Amerika menjadi sasaran kebencian.

“Jika identitas keislamannya di tonjolkan, maka orang muslim minoritas jadi sasarannya. Ini berdampak langsung, seperti sekarang saat menjalankan sholat traweh harus selalu waspada. Biasanya, setelah sholat taraweh merekampulang sendiri-sendiri. Tapi, setelah kejadian itu mereka pulangnya secara bergerombol. Karena takut dengan ancaman terror pembunuhan dan lainnya,”terangnya.

Direktur Eksekutif *nternational Conference of Islamic Scholars* (ICIS) ini  mengungkapkan, mereka ini terancam hanya karena ulah satu orang. Tidak hanya menerima pesan kebencian, lanjutnyak, para warga muslim minoritas di Colorado ini juga mendapatkan ancaman secara terselubung dan sampai penghinaan pada Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, dirinya berpesan agar umat Islam di Amerika memperkuat tali persaudaraan dan menjalin silaturahmi dengan lintas agama.

Menurutnya, dengan adanya tragedi tersebut menjadi refleksi agar sebagai seorang muslim bisa menunjukkan nilai-nilai keislamannya sebagai pemeluk agama Islam Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi alam semesta) di tengah publik Amerika. DIrinya yakin, dengan langkah tersebut citra buruk pada Islam karena dampak tragedi itu akan terkikis dengan sendirinya.

“Tidak dibenarkan agama apapun, tindakan pembunuhan dan tindak kekerasan. Justru dengan pemberitaan identitas keislamannya itu bisa memperburuk citra Islam,”keluhnya.

Sebagaimana diinformasikan, saat ini penyelidikan terhadap penembakan di Pulse Nightclub pada Minggu, 12 Juni 2016, masih berlangsung. Pihak berwenang telah mengidentifikasi Omar Mateen dari Port St. Lucie, Florida, sebagai penembak. Sebanyak 50 orang tewas dalam tragedi itu dan 53 orang lain terluka. Wali Kota Buddy Dyer telah menyatakan keadaan darurat.(huma)

Posting Komentar

0 Komentar