Wawali lepas 85 Tim Pengawas Hewan Kurban

Balaikota, Depok Terkini

Jelang Hari Raya Idhul Adha, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKPP) melepas sebanyak 85 tim pengawas hewan kurban yang disebar ke seluruh wilayah Depok.

Tim pengawas yang terdiri dari mahasiswa kedokteran hewan IPB, perwakilan Kementerian Pertanian dan dokter hewan DKPP dilepas oleh Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna dalam apel pagi di Balaikota Depok, Senin (28/08).

"Tim ini disebar ke wilayah kelurahan, ada yang satu orang atau dua. Mereka ditempatkan di masyarkat dan melihat langsung kondisi hewan yang akan di kurbankan,"kata Pradi.

Tim mulai bertugas sejak hari ini hingga hari pemotongan. Mereka akan melakukan registrasi tempat penjualan, tempat penampungan, dan tempat pemotongan hewan kurban. Di antaranya, di masjid, sekolah, dan instansi pemerintahan.

" Kami ingin hewan yang disembelih adalah hewan yang sehat sesuai dengan standar kesehatan. Demikian juga dengan dagingnya yaitu daging yang sehat untuk dikonsumsi," terang Pradi.

Ketua tim pengawas hewan kurban, Drh Sri Estuningsih dari fakultas kedokteran hewan IPB menjelaskan kategori hewan kurban yang sehat dilihat dari pertumbuhannya, seperti bulunya licin, mata tidak merah, lidah dan gigi sudah kupak, pencernaan bagus tidak diare, kakinya harus kokoh dan tidak cacat."itu semua menggambarkan kondisi hewan sehat. Artinya pertumbuhannya baik dan tidak menjadi sumber penyakit,"beber Estu.

Sedangkan ciri-ciri daging sehat, kata Estu, dilihat dari warnanya yang kemerahan, kenyal, tidak ada bagian yang menggumpal, dan tidak ada nanah dan pengapuran. Untuk pembungkus daging, disarankan menggunakan pembungkus plastik transparan khusus untuk makanan."Sebaiknya daging dimasukkan dalam kantong plastik transparan dan di double dengan kresek putih. Jangan gunakan kresek warna hitam karena itu merupakan recycle,"ungkapnya.

Berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun, lanjut Estu hewan kurban di Depok tidak pernah ditemukan hewan kurban yang sakit berbahaya."Alhamdulillah tidak ada yang berpenyakit bahaya, kalau sekedar pilek, sakit perut bukan penyakit yang menular keras,"tandasnya.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Dede Zuraida menambahkan, pihaknya telah melakukan pengecekan hewan kurban di 177 lapak pedagang hewan sejak 25 Agustus 2017. Dari 13.301 ekor hewan kurban yang sudah diperiksa ada beberapa hewan tidak memenuhi kaidah syar'i dan tidak sehat yaitu masih dibawah umur, berat badan kurang, dan sakit karena perjalanan."Ada 500 hewan yang tidak layak syar'i dan kesehatan, kebanyakan tidak cukup umur, kurus dan cacat. Konsumen juga harus bisa memilih hewan berkualitas untuk dikurbankan,"tandas Dede.(ndi)

Posting Komentar

0 Komentar