Kejar Adipura, BLH Depok Lakukan Terobosan


Balaikota | Depok Terkini

Pemerintah Kota Depok tetap berambisi agar bias meraih adipura, meskipun hasil penilaian tahap pertama (P1), kemarin hanya meraih nilai 71,28.  Dari dasar penilaian itu, Pemkot Depok tengah gencar melakukan berbagai upaya guna menjadikan Depok Kota Bersih dan Hijau.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Wijayanto mengungkapkan  penilaian tahap pertama (P1) mendapat angka 71,28. merupakan penilaian tertinggi di skala kota metropolitan di Jawa Barat.

"Intinya di P1 kemarin kita dapat 71,28. Itu kalau di kota metropolitan se Jabar hitungannya tertinggi. Ketika ada berita menyebut Depok terkotor tentu kami klarifikasi lah langsung kepada Deputi B3 dan Persampahan. Sudah klarifikasi dan ada hak jawab," kata Wijayanto kemarin.

Ia menegaskan upaya membersihkan dan menghijaukan kota bukan hanya terletak pada ukuran penilaian, tetapi memang secara harfiah setiap insan membutuhkan kehidupan yang bersih, nyaman, hijau, rapi.  Intinya, kata dia, bagaimana peran serta masyarakat mewujudkan hal itu bersama dan bukan sepenuhnya dilakukan pemerintah.

"Saya sampaikan Adipura bukan sekedar pialanya tapi memang Depok misalnya layak," jelasnya.

Ada 85 titik penilaian yang dilakukan terhadap Depok. Diantaranya seperti pasar, pelayanan publik, perkantoran, hingga sungai dan udara.
"Yang kita lakukan targetnya pertama mengedukasi sosialisasikan, memotivasi dan beri contoh, menggerakkan bahkan kalau terpaksa kita lakukan penertiban sesuai amanat UU persampahan," katanya.

Sedikitnya ada delapan agenda yang dilakukan untuk mewujudkan impian tersebut. Permasalahan Adipura bukan soal gengsi atau citra, tetapi alamiah.

"Dari mulai kader lingkungan di RT kami gencarkan kerja bakti di kelurahan. Adipura bukan urusan gengsi, secara fitrah kan manusiawi orang ingin hidup bersih nyaman hijau, kakek, nenek, anak - anak semua ingin. Itu tugas kita mewujudkan seperti itu sebagai institusi menangani lingkungan hidup mengajarkan masyarakat," paparnya.

Delapan agenda tersebut diantaranya menggerakkan kader lingkungan aksi bersih setiap Jumat. Sosialisasi secara massive dilakukan terhadap lansia, tentara, ormas, hingga LSM. Efektifitas pemilahan dan pengangkutan sampah dengan berkoordinasi bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan ( DKP ).

Penertiban Pedagang Kaki Lima ( PKL ) dan pembuang sampah sembarangan. Lomba kelurahan. Efektifitas OPD terhadap titik pantau yang sudah diamanahkan selain juga menjaga kebersihan lingkungan masing - masing. Terakhir, adalah menanam pohon.

"Mudah - mudahan itu dapat membuat penilaian P2 terkejar. Bukan cuma penilaian tetapi isu lingkungan hidup itu menembus batas ruang dan waktu boleh kapan dan dimana saja. Semua boleh. Kalau sekarang sudah 71,28 saya targetnya 73 dan ditotal dengan udara dan air bisa capai 75 sudah aman. Kami terus berusaha dan jangan ada lagi berita yang mengendurkan semangat masyarakat," tutup Wijayanto.