Menyambut datangnya bulan suci Ramadan Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) mengajak masyarakat untuk membayar zakat. Terlebih lagi, saat bulan suci Ramadan adalah waktu yang sangat baik dalam beramal dan akan dilipat gandakan pahalanya.
Hal itu dibenarkan Wakil Ketua PP Lazisnu Abdullah Mas’ud. Pihaknya gencar mengajak masyarakat agar tumbuh kesadarannya dalam membayar zakat, infaq dan shodaqoh pada bulan Ramadan. Dalam kesempatan tersebut, puluhan relawan dari Lazisnu menggelar longh march bersamaan dengan car free day dari bundaran hotel Indonesia (HI) menuju tugu monumen nasional (monas).
“Sambil berorasi dan membagikan brosur juga mengajak masyarakat agar di bulan suci Ramadan tergugah kesadarannya dalam membayar zakat. Tadi waktu long march juga turut serta Kedubes AS,”ujarnya saat ditemui di Depok.
Masud mengungkapkan, tradisi masyarakat bahwa membayar zakat, infak dan sodaqoh di bulan suci Ramadan. Padahal, lanjutnya, untuk membayar zakat maal (zakat harta kekayaan) juga bisa dibayarkan di hari biasa tergantung pada awal memulai usahanya. Namun, kebanyakan masyarakat memilih membayar zakat di bulan puasa untuk mengejar keutamaan pahalanya. “Kalau zakat fitrah, itu memang wajib di bulan Ramadan. Tapi, kalau untuk zakat maal atau infaq bisa kapan saja,”paparnya.
Menurutnya, perolehan zakat, infaq dan sodaqoh di bulan Ramadan bisa meningkat berkali lipat dibanding dengan 11 bulan lainnya. Meski begitu, dirinya tetap mendorong masyarakat untuk membayar zakat di bulan “sosial” ini. Sebagai slembaga yang mendapat SK dari Pemerintah dalam pengelolaan zakat, pihaknya juga mengadakan program pengadaan “seribu pesantren kobong” atau pengadaan pesantren tradisional. “Kita berharap agar kesadaran masyarakat terus tumbuh dalam membayar zakat. Tidak hanya di bulan suci saja, tapi di hari biasa juga. Selain itu, masyakat juga bisa menyalurkan zakatnya di nucare lazisnu,”harapnya.(huma)
0 Komentar